Cara Wanita Mengajak Laki-Laki Ta’aruf
10 Cara Wanita Mengajak Laki-Laki Ta’aruf - Di era digital yang serba cepat, di mana hubungan instan dan tanpa komitmen seakan menjadi norma, sebuah fenomena menarik muncul: semakin banyak wanita yang mendambakan cara tradisional dalam menjalin hubungan, yaitu melalui ta'aruf.
1. Mencari Kejelasan dan Keseriusan
Banyak wanita yang lelah dengan hubungan yang tidak jelas
dan tanpa komitmen. Ta'aruf menawarkan kejelasan sejak awal, di mana kedua
belah pihak menyatakan niat serius untuk menikah. Hal ini memberikan rasa aman
dan ketenangan bagi wanita yang ingin membangun hubungan yang berlandaskan
komitmen dan tujuan yang sama.
2. Menghindari Fitnah dan Zina
Ta'aruf membantu wanita untuk menjaga diri dari fitnah dan
zina. Dengan batasan interaksi yang jelas dan terarah, wanita dapat menjalin
hubungan tanpa terjerumus dalam pergaulan bebas yang dapat mencoreng harga diri
dan kehormatan.
3. Menemukan Jodoh yang Seiman dan Sepadan
Ta'aruf membuka peluang bagi wanita untuk menemukan jodoh
yang seiman dan sepadan dengan nilai-nilai yang dianutnya. Proses ta'aruf
memungkinkan kedua belah pihak untuk saling mengenal secara mendalam, bukan
hanya dari segi fisik, tetapi juga karakter, akhlak, dan visi misi dalam
kehidupan.
4. Membangun Fondasi Pernikahan yang Kuat
Ta'aruf membantu membangun fondasi pernikahan yang kuat
sejak awal. Dengan saling mengenal dan memahami satu sama lain dengan baik,
pasangan yang menikah melalui ta'aruf memiliki modal yang lebih kuat untuk
menghadapi berbagai rintangan dalam kehidupan pernikahan.
5. Menemukan Ketenangan dan Kebahagiaan Sejati
Bagi banyak wanita, ta'aruf bukan hanya tentang menemukan
jodoh, tetapi juga tentang menemukan ketenangan dan kebahagiaan sejati. Dengan
menikah dengan cara yang diridhoi Allah SWT, wanita Muslim menaruh harapan pada
pernikahan yang penuh berkah dan kebahagiaan.
Bagaimana Jika Wanita Mengajak Laki-Laki Ta'aruf?
Tidak ada larangan siapa dulu yang mengajak ta'aruf, entah
itu laki-laki atau perempuan. Jika merasa sudah waktunya mencari jodoh, dalam
islam disarankan untuk segera mencari dan melakukan pernikahan. Pada artikel
ini, yang akan dibahas adalah bagaimana jika wanita yang mengajak ta'aruf?
Tentu boleh, namun harus mengungkapkan keinginan ini pada pihak keluarga
dahulu, mencari informasi laki-laki yang akan diajak ta'aruf dan sebagainya.
Berikut adalah 10 cara yang bisa dilakukan oleh wanita
untuk mengajak laki-laki ta’aruf:
1. Menunjukkan Sikap yang Baik
a. Menjaga Akhlak
Menunjukkan sikap yang baik dan menjaga akhlak adalah cara
pertama yang bisa dilakukan. Dengan demikian, laki-laki akan melihat bahwa
wanita tersebut adalah orang yang baik dan layak untuk diajak ta’aruf.
Contohnya, Khadijah yang dikenal memiliki akhlak mulia dan menjadi daya tarik
bagi Rasulullah. Sampai tiba waktu dimana Khadijah mempunyai keinginan kepada
Rasulullah. Lalu Khadijah mencurahkan perasaannya tersebut kepada sahabatnya
yang bernama Nafisah binti Muniyyah, dan Nafisah pun segera pergi kepada Rasulullah
membeberkan niatan Khadijah tersebut, dan menganjurkan Rasulullah untuk
menikahinya (Sirah Nabawiyah).
b. Menjaga Penampilan
Meski penampilan bukan segalanya, namun penampilan yang
rapi dan sopan dapat menunjukkan bahwa wanita tersebut menghargai dirinya
sendiri dan orang lain. Misalnya, Aisyah binti Abu Bakar yang selalu menjaga
penampilannya agar tetap sopan dan menarik ketika bertemu dengan Nabi Muhammad
SAW.
2. Menggunakan Mediator
Menggunakan mediator atau perantara bisa menjadi cara yang
efektif untuk mengajak laki-laki ta’aruf. Mediator bisa berupa orang tua,
saudara, atau teman yang dipercaya. Seperti dalam contoh Khadijah yang meminta
tolong sahabatnya, Nafisah binti Muniyyah, untuk menyampaikan niatannya kepada
Rasulullah. Sehingga sampailah Khadijah dan Rasulullah ke tahap pernikahan yang
sah.
3. Menyampaikan Niat Secara Langsung
Jika merasa nyaman, wanita bisa menyampaikan niatnya untuk
ta’aruf secara langsung kepada laki-laki tersebut. Hal ini menunjukkan
keberanian dan kejujuran. Misalnya, Fatimah yang berani menyampaikan niatnya
untuk ta’aruf kepada Ali bin Abi Thalib setelah menolak lamaran dari empat
sahabat Rasulullah. Ketika Ali datang melamar dan Rasulullah menanyakan pada
Fatimah, Fatimah hanya diam kemudian Rasulullah menyimpulkan bahwa diamnya
Fatimah berarti "iya".
4. Mengenal Lebih Dekat
Sebelum mengajak ta’aruf, ada baiknya wanita mengenal lebih
dekat laki-laki tersebut. Hal ini bisa dilakukan melalui pertemuan-pertemuan
informal atau diskusi keagamaan. Misal kamu sedang mengikuti pengajian dan
menemukan lelaki yang kamu suka, cobalah tanyakan pada temanmu atau pendakwah
yang mungkin mengenalnya. Kenali lelaki itu dari momen setelah pengajian dan
bertemu dengannya dengan didampingi teman serta pendakwah waktu itu.
5. Menunjukkan Keseriusan
Menunjukkan keseriusan juga penting dalam proses ta’aruf.
Hal ini bisa ditunjukkan melalui komitmen dan konsistensi dalam berinteraksi.
Misalnya, Aminah yang selalu konsisten dalam berkomunikasi dengan Abdullah.
Keseriusan ini bisa ditunjukkan melalui komunikasi yang konsisten dan tindakan
yang menunjukkan komitmen terhadap proses ta’aruf.
6. Berdoa
Berdoa kepada Allah agar diberikan petunjuk dan kemudahan
dalam proses ta’aruf adalah langkah yang tidak boleh dilewatkan. Misalnya,
Hajar yang selalu berdoa kepada Allah sebelum mengajak Ibrahim ta’aruf. Berdoa
ini bisa membantu wanita untuk mendapatkan petunjuk dan kekuatan dalam
menjalani proses ta’aruf.
7. Sabar dan Tidak Terburu-buru
Proses ta’aruf membutuhkan waktu dan kesabaran. Oleh karena
itu, wanita harus sabar dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Misalnya, Sarah yang sabar menunggu keputusan Ibrahim. Kesabaran ini sangat
penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan yang
terbaik.
8. Menghargai Keputusan Laki-Laki
Jika laki-laki tersebut menolak ajakan ta’aruf, wanita
harus menghargai keputusannya dan tidak memaksa. Misalnya, Zulaikha yang
menghargai keputusan Yusuf untuk menolak ajakan ta’arufnya. Menghargai
keputusan ini menunjukkan bahwa wanita menghargai kebebasan dan pilihan
laki-laki tersebut.
9. Mencari Informasi
Mencari informasi tentang laki-laki tersebut juga penting.
Informasi ini bisa berupa latar belakang keluarga, pendidikan, pekerjaan, dan
lain-lain. Misalnya, Asiyah yang mencari informasi tentang Musa sebelum
mengajaknya ta’aruf. Informasi ini bisa membantu wanita untuk memahami latar
belakang dan kondisi laki-laki tersebut.
10. Menyampaikan Visi dan Misi
Menyampaikan visi dan misi dalam pernikahan juga bisa
menjadi cara untuk mengajak laki-laki ta’aruf. Dengan demikian, laki-laki
tersebut bisa mengetahui apa yang diharapkan wanita dari pernikahan tersebut.
Misalnya, Ummu Salamah yang menyampaikan visi dan misinya kepada Abu Salamah.
Visi dan misi ini bisa membantu laki-laki untuk memahami harapan dan tujuan
wanita dalam pernikahan.
Baca Juga MengatasiTantangan dan Hambatan dalam Ta’aruf
Kesimpulan
Sebagai wanita yang sudah cukup usia untuk menikah tentu
tidak salah jika mencari jodoh dan bukan hanya menunggu jodoh. Didalam islam
juga diajarkan bagaimana prosesi dan tata cara ta'aruf. Mungkin kebanyakan
menyimpulkan bahwa laki-laki yang harus mengajak, meskipun faktanya wanita yang
mengajak itu diperbolehkan. Mengajak laki-laki ta’aruf bukanlah hal yang mudah.
Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dari diri sendiri, keluarga, dan tentu
saja pihak laki-laki. Namun, dengan cara-cara di atas, proses tersebut bisa
menjadi lebih mudah dan lancar. Semoga bermanfaat!
Post a Comment for "Cara Wanita Mengajak Laki-Laki Ta’aruf"
Post a Comment